EKSISTENSI ALUMNI MA’HAD DALAM PENYEBARAN NW DI INDONESIA
Alumni MA’HAD DQH generasi alumni pertama 1968-sampai alumni 19975 (generasi awal lahirnya para masayikh). Ma’had Darul Qur’an wal Hadis didirkan pertama kali oleh Maulanassyaikh TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid pada tahun 1965, dan tamatan pertama yang kemudian populer dengan istilah Mutakharrijin-Mutakhaarijat (Alumni) Ma’had pertama pada tahun 1968 M, yang istilah katibnya saat itu almarhum Ust.H.Jamiluddin Kelayu, dengan tulisan tangannya dengan istilah Fauj ke-I th-1388 H/1968 M, dengan data lengkapnya sebagai berikut:
Alumni Fauj Ke-I- Tahun 1388 H/1968 M: Ma’had lil Banin M.Jamiluddin (TGH.Habib Thantawi-Paok Tawah), H.Sadarudin,(TGH.Sadarudin, Suralaga) Maliki,(Bagik Polak Lotim) Mahsun, (TGH.Mahsun Siddiq, Mertak Men Praya) H.M.Azkar, (Selanglet-Penujak) Qomaruddin,(TGH. Qomarudin Dahlan-Mapong-Praya) Ma’rifudin/Abu Fauzan,( Gegurun, Suralaga, Lotim) Abdul Manan,( Merang, Praya, Loteng) A.Dasuki Mu’thi, (Mamben) Musipudin. (Suralaga, Lotim ). Nama-nama ini merupakan almuni terbaik MDQH NW saat itu yang secara berurutan sebagai juara Satu sampai juara 10.
Alumni Fauj Ke-II- Tahun 1392 H/ 1972 M : Ma’had lil Banin
Secara berurutan alumni-alumni angkatan kedua, mendapatkan rangking satu sampai 13 yaitu: M. Thahir Azhar, (TGH M.Tahir Azhary- Merang-Praya) Syamsuddin,(Pancor) Mahmud Yasin, (TGH.Mahmud Yasin-Lendang Kekah-Mantang) Syamsiyah,(TGH- Aikmel, Lotim) Abdul Mannan, (Pelambek Loteng) Mirasih,( Kembang Kerang, Lotim) H.Sadaruddin (Masbagik), Alimudin/H. Abdul Hafiz (Aikmel, Lotim), Mahnan Ali (Merang, Praya), Mas’ud Abdurrahman (Merang, Praya Loteng), Mas’ud Hazri (Selong, Lotim), Mahir (Swele, Lotim) dan Mazdi.
Alumni Fauj Ke-III- Tahun 1394 H/1974 M : Ma’had lil Banin. antara lain; Abdul Barri, (TGH)(Wajegeseng) M. Yusuf Ma’mun,(TGH) (Rensing) Abdurrahim (TGH) (Wakul), Abdul Wahab, (Bagiknyale). Ini nama-nama yang dapat penulis kemukakan di tulisan ini. Kedepan akan dilengkapi biar datanya lengkap.
Alumni Fauj Ke-IV- Tahun 1395 H/1975 M : Ma’had lil Banin
Ahyar (Drs.H.MA- Pancor), Anas Hasyri (TGH-Mt Berung Sakra), Amanah (TGH.-Sekarteja), Sahruf (TGH.M.Zahid Syarif-Selat Narmada), Ahmad Jamali (Ust. Pakel-Lobar), Mahfuzh (TGH-SQ-Pancor), Nurdam (Ust-Montong Baan), M. Qazwaini ( Peseng-Loteng), Amiruddin (Pancor), Abdullah (Kembang Kerang), M. Seddiq (Rensing), Naimuddin (Sintung), Abd.Hamid (Dasan Lekong), M.Shadiq (Praya), Damrah (Aikmel), M.Yusi Adnan (Mamben), Muh.Hilmi Najamudin (TGH-Praya).
Organisasi Nahdlatul Wathan sebuah Organisasi kemasyarakatan Islam yang mengambil zona geografis di wilayah Nusantara. Maka Islam ala Nahdlatul Wathan adalah perjuangan dan pengumulan dialektika keagamaan dalam wajah Islam Nusantara yang akomodatif terhadap realitas tanah air (al-waqaiyyah al-wathaniyah).
Penyebaran organisasi NW di berbagai provinsi di seluruh Indonesia yang saat ini telah mencapai lebih 1650 buah lembaga pendidikan yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
Pertama di Pulau Sulawesi.
Penyebaran Organisasi NW Pulau menyebar di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat. Dapat dicontohkan lembaga pendidikan yang tersebar di pulau Sulawesi Tenggara antara lain: Pondok Pesantren Darul Ulum NW Bima Maroa-Andolo Barat Konawe Selatan Sultra di bawah pimpinan Ust Jamhuri Karim, QH, S.Sos.I. Pondok Pesantren Majmaul Muhajirin NW Rahamenda- Kecamatan Bukek Konawe Selatan pimpinan Ust Jumiroh, QH., S.Sos.I. Pondok Pesantren Birrul Walidain NW Anahinunu Kec. Amonggedo Kabupaten Konawe Pimpinan Ust. Fatroni, QH.,S.Pd.I. Pondok Pesantren Khairussunan NW Marga Jaya Kecamatan Rorowatu Utara Kabupaten Bombana Pimpinan Ust.Rasiman, QH. SE.
Begitu juga Penyebaran Organisasi NW di Sulawesi Selatan antara lain Pondok Pesantren Shohifatusshofa NW Ramawangun Kabupaten Luwu Utara Pimpinan Ust. Maliki al-Wathani, QH., S.Pd.I. Sedangkan Penyebaran Organisasi NW di Provinsi Sulawesi Tengah seperti Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyiin NW Pasir Lamba Kabupaten Luwuk Banggai Sulawesi Tengah, Pimpinan Ust. Muhtasam,QH., S.Pd.I.,M.Pd.I. Pondok Pesantren AL-Mujahidin NW Mantadulu Kabupaten Luwu Timur Pimpinan Ust. Rusdan,.QH.S.Ag. Pondok Pesantren Hikmatul Husna NW Luwuk Baggai Pimpinan Ust. Sam’an Husni, QH., S.Pd.I. Pondok Pesantren AL-Amin NW Morowali. Untuk Penyebaran NW Provinsi Gorontalo terdapat lembaga pendidikan sekaligus majelis dakwah dan sosial berupa Pondok Pesantren Kharul Fatihin NW, Bualemo, Gorontalo, dan Pondok Pesantren Birrul Walidain NW, Marisa 2, Pahuato, Gorontalo.
Kedua: Penyebaran Organisasi NW Pulau Jawa
Penyebaran dan pelebaran sayap perjuangan Organisasi Nahdlatul Wathan terus merambah di setiap kabupaten dan kota yang ada di setiap pulau di Indonesia. Penghuni Padat penduduk seperti pulau Jawa Organisasi terkonsentari di Jakarta seperti Pondok Pesantren Hamzanwadi NW Jakarta yang berdiri sejak tahun 1980-an kemudian menyebar ke provinsi Banten, ada Pondok Pesantren Asshaulatiyyah NW Tanggerang. Sementara di Jawa Barat dapat ditemukan lembaga pendidikan Pondok Pesantren Nahdlaatul Wathan Subang Jawa Barat, Pondok Pesantren Nurul Haramaîn Jawa Barat.
Ketiga: Penyebaran Organisasi Nahdlatul Wathan di Pulau Kalimantan
Penyebaran Organisasi NW dalam aspek Pendidikan sosial dan Dakwahnya, hampir merata di seluruh Provinsi yang ada di Pulau Kalimantan. ada beberapa lembaga pendidikan yang tersebar di Pulau Kalimantan, seperti Pondok Pesantren Aminul Quthbi, Ambalut, Kukar, MI, al-Hasaniyah, L3 Blok C- Kukar, Pondok Pesantren AL-Ikhlas NW Sambera, Kukar, Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nw, Padang Pengerak, Pasir Utara, Madrasah Diniyah Nurul Bilad NW, Kutai Timur. MI al-Mujahiddah Hj.Sitti Raihanun ZAM, Bantuas, Samarinda, SMP Islam Syaikh Zainuddin NW, Sampit, MTS Arrahmah NW, Bulungan, Kaltara, Pondok Pesantren Hidayatusalam NW (MI.MTs., MA) Sungai Danau, MTS. Nurulwaton NW, Kab.Tanah Bumbu, MA. Nurulwathon NW, Kab.Tanah Bumbu, MTS. al-Istiqâmah NW, Kab.Tanah Bumbu, MTS. Nurul Jihad NW, Kab.Tanah Bumbu, MTS. Darul Ishlah NW, Kab.Tanah Bumbu,MTS Hidayatussalam NW, Sungai Loban, Ponpes Syaikh Zainuddin NW, L3, Kutai Kerta Negara, mengelola lembaga pendidikan dari TK – Madrasah Aliyah.
Sedangkan Penyebaran NW di Pulau Batam ditemukan beberapa lembaga seperti Pondok Pesantren Nahdatul Pondok Pesantren Islamic Center Boarding School NW, Ponpes Islahul Ummah NW Batam, Ponpes Insan Madani NW Batam, Ponpes Syaikh ZAINUDDIN NW Bintan, Ponpes Tahfiz Quran Darul Quran wal Hadis Batam, dan lembaga-lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan organisasi NW.
Keempat: Penyebaran NW di Pulau Papua.
Penyebaran Organisasi Nahdlatul Wathan di pulau Papua masih sangat terbatas hanya satu lembaga pendidikan yang dirintis di daerah Timika, sebuah lembaga formal dan informal yang didirikan oleh kader Nahdlatul Wathan sekitar tahun 2000. Meskipun secara formal kelembagaan belum banyak di Papua, namun para kader-kader NW dari alumni Ma’had DQH telah menyebar mendakwahkan Islam damai di tengah-tengah pluralitas ummat.
Kelima: Penyebaran NW di NTT.
Ada beberapa titik lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan yang tersebar di pulau yang mayoritas penduduknya Kristen. Hampir merata di NTT penyebaran sayap pendidikan karena kader-kader yang berasal dari NTT terhitung banyak sekali sejak tahun 1990-an siswa. Mahasiswa banyak menuntut ilmu di tanah kelahiran NW di Pancor dan Tempat pengembangan organisasi NW di Anjani Lombok Timur. Banyaknya alumni-alumni Nahdlatul Wathan dari Pulau NTT, tentu memberikan dampak positif terhadap pengembangan ajaran agama atau dakwah islamiyah di mana para kader NW berkifrah.
Keenam: Penyebaran NW di Bali
Pulau dewata dengan kekhasannya tidak luput dari kifrah organisasi Nahdlatul Wathan dalam mengembangkan misi Islam rahmatan li al-âlamîn, Islam Nusantara yang menghargai budaya dan kearifan lokal. Di Pulau Bali, dapat disebutkan bahwa Organisasi Nahdlatul Wathan telah berkifrah mulai dari Singaraja dengan didirikannya madrasah-madrasah NW di Singaraja, terus di Tabanan terdapat juga madrasah NW yang dirintis oleh alumni-alumni Ma’had Darul Qur’an wa Al-hadits, begitu juga di Karang Asem ada lembaga pendidikan dan sosial yang didirikan oleh para abituren NW.
Ketujuh: Penyebaran NW di pulau Sumatera
Sumatera Utara Medan, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Lampung, dan seiring terbentuknya pengurus wilayah NW di masing-masing provinsi, tidak terlepas dari peran alumni MDQH NW yang terus berkiprah di bidang mereka masing masing.
Kedelapan: Penyebaran alumni di Pulau PAPUA.
terbentuknya Pengurus Wilayah NW di Papua Barat, Papua tidak terlepas dari abituren NW, khususnya alumni-alumni MDQH yang merintis majelis-majelis pengajian, majlis ta’lim dan lembaga pendidikan lainnya. Intinya Peran sentral alumni MDQH NW sangat vital dan urgen dalam penyebaran panji-panji organisasi NW.