Mengenang Kembali MDQH NW: Garda Terdepan Pengawal Visi-Misi Organisasi NW dan Penyangga NKRI

MDQH NW

Dilihat dari kurikulum dan kitab-kitab yang dikaji, terlihat dengan jelas bahwa kitab-kitab yang dikaji cukup memadai dan cocok untuk mencetak calon ahli agama, baik dalam bidang hukum Islam, sosial dan dakwah yang handal. Disamping dilengkapi dengan seluruh cabang ilmu tata bahasa arab, juga ilmu tafsir dan ushulnya, ilmu fiqh dan ushulnya, ilmu hadits dan ilmu mushtalahul hadits.MDQH NW Anjani

Mereka juga di bekali dengan beberapa keterampilan dan pelatihan tekhnologi yang di perlukan di masyarakat dan instansi pemerintahan. Sehingga ketika terjun di masyarakat mereka dapat terpakai bukan dalam bidang agama saja, tapi mempunyai nilai plus pada keterampilan lainnya.

Sedangkan belajar mengajar disampaikan menurut klasifikasi program belajar sebagai berikut : Pengajian pagi, yang diikuti oleh semua tingkat sebelum masuk kelas, Dirasah yaumiyyah (belajar setiap harinya) disampaikan dengan metode : Ceramah, tanya jawab dan dialog interaktif, Pengajian model bandongan dan sorogan, Studi kepustakaan literatur klasik keagamaan, Tadris wa ta’lim, Muhadatsah / muhawaroh, Penugasan penulisan ilmiah (jangka panjang dan jangka pendek), Persiapan event Musabaqoh Qiro’atul Kutub Nasional setiap tahun, ada Kegiatan extra(Tahfizul Qur’an, Qiro’atul Kutub, Muhadlarah, Mudzakaroh) dan kajian mendalam terhadap kitab-kitab tertentu untuk penguasaan bidang studi dengan bimbingan masyaikh bidang studi (Al-Masā’il al-Fiqhiyyah al-Wāqi’iyyah al-Ḥadīthiyyah, Latihan Tilawah al-Qur’an,Burdah, Team Wasiat dan Qasidah, Seni Kaligrafi dan menggambar dan Pelatihan dan pengembangan bakat lainnya).