Mengenang Kembali MDQH NW: Garda Terdepan Pengawal Visi-Misi Organisasi NW dan Penyangga NKRI

MDQH NW

Kedatangan para Ulama’ dari berbagai penjuru negeri Arab ke tanah Anjani ini merupakan karunia Allah SWT. yang sangat luar biasa dan patut kita syukuri bersama.

Para Ulama’ yang datang berkunjung tersebut merasa sangat gembira bisa datang berziarah ke Pondok Pesantren Syaikh Zayn al-Dīn NW Anjani yang dirintis oleh putri Mawlānā Syaikh yaitu Ummunā al-Mujāhidah Hājjah Sitti Raihan Zayn ‘Abd al-Majīd.

Syarat-syarat Dosen dan masyaikh MDQH NW Anjani yang mengajar di Kampus MDQH NW Anjani sebagai berikut;Memiliki keyakinan Ahl al-Sunnah Wa al-Jamā’ah dan bermazhhab, Memiliki kemampuan membaca kitab klasik dengan baik dan profesional, Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap Nahḍah al-Waṭhan, Memiliki keloyalitasan yang tinggi terhadap pondok pesantren dan kepemimpinan Ummi Al-Mujāhidah Hājjah Siti Rayhan Zayn al-Dīn ‘Abd Majīd dan Maulana TGKH.M. Zayn al-Dīn al-Thānī, Lc., M.Pd.I, Memiliki pengalaman mengajar di pondok pesantren dan diakui oleh masyarakat.

Pembelajaran di Ma’had secara kultural mengikuti Madrasah induknya yaitu Madrasah tertua di Tanah Suci Makkah, Madrasah al-Ṣawlatiyyah Makkah al-Mukarramah tempat Mawlānā Syaikh pernah menuntut ilmu dan menjadi alumnus terbaik. Pembelajaran dilakukan dengan system halaqah. Pakaian seragam Ma’had adalah pakaian yang terdiri dari kopiah berwarna putih, baju koko tak berkerah (baju taqwa) berwarna putih, dan kain sarung berwarna putih.

Kurikulumnya adalah kurikulum khusus yang di formulasikan untuk melahirkan para santri calon ulama’ yang diharapkan mampu mengkaji dan menggali ajaran-ajaran Islam dari sumbernya yang outentik. Kitab-kitab pokok yang dipelajari di Ma’had antara lain:

Tafsir Jalālayn (Tafsir), Fayḍ al-Khabīr, Al-Qawl al-Munīr (Usūl al-Tafsīr), Bulūgh al-Marām, Subu al-Salām, Ibānah al-Aḥkām (Ḥadīth), Raf’ al-Astār (Muṣtalah al-Ḥadīth), Al-Ḥuṣūn al-Ḥamīdiyyah, al-Sa’ādah (Tawḥīd),I’ānah al-Ṭālibīn, Anwār al-Masālik, Kāshifah al-Sajā (Fiqih), Al-Waraqat, Īḍāh al-Qawā’id al-Fiqhiyyah, Gāyah al-Wuṣūl Sharḥ al-Uṣūl (Ushul Fiqh), Ibn Aqīl/ Al-Kawākib al-Durriyyah (Nahwu), Sharḥ al-Kaylāni (Sharef), Al-Jauhar al-Maknūn (Balaghah), Nahḍah al-Zainiyyah, Sharh al-Raḥabiyyah (Fara’id), Sulam al-Munauraq (Mantiq), Sullam al-Nayyirain, Al-Ṣihmīm (Falak), Minhāj al-‘Abidīn (Tasawwuf), Al-Mukhtaṣar al-Shāfi (Arudl) dan Al-Mauḍu’āt al-Mukhtalifah/ Khasāis al-Ummah al-Muḥammadiyyah (Insya’).