MRSI – Santri Lombok Tengah atasnama Muhammad Sidqi Zaidan bin Ahmad Nusi Pera dan ibu Sri Izzani, St berhasil menyelesaikan hafalan Qur’annya 30 juz selama 4,5 bulan saja.
Diusia remajanya saat ini berumur 19 tahun. ia menghabiskan waktunya bersama Al-Quran di Pondok Tahfiz Baqiyatussalaf NW. Rumah Quran Nahdlatul Wathan Lombok. Salah satu Pondok ternama di Lombok.
Ia merasakan pada juz 19 adalah yang paling sulit untuk di hafal. Menimbulkan rasa jenuh saat menghafal. Sehingga membangkitkan semangat kembali untuk menghafal terasa berat. Dan pada juz 29 adalah juz termudah baginya untuk di hafal. Masya’Allah.
Baginya, orang tua adalah faktor utama dalam membangkitkan semangatnya menghafal Quran ketika datang ujian bosan tersebut. Motivasinya ingin menjadi lebih baik.
Berkenalan dengan Ananda Muhammad Sidqi Zaidan (Santri Lombok) ia beralamat Gubuk Lingkuk Kudung, Desa Gerantung. Kec. Praya Tengah, Lombok Tengah. Nusa Tenggara Barat.
Adapun pesan gurunya yang menjadi tunjangan kebangkitan semangatnya dalam menghafal Quran yakni “Pantang pulang sebelum khatam.”
Sahabat beriman, perlu diingat kembali bahwa “Menghafal Quran bukanlah perkara siapa yang paling cepat khatam atau siapa yang paling mutqin hafalannya. Tetapi perkara siapa yang Istiqomah bersama Al-Quran. (Al-Ustadz Husnul Haetami, QH. S.Sos).
Kita doakan bersama semoga ananda Zaidan Istiqomah bersama Al-Quran dan tetap semangat murojaahnya sehingga kelak bisa memuliakan kedua orangtuanya di akhirat. Aamiin (Santri Lombok Tengah, Santri NW, Santri Hafal Quran)