MEDIA ID – Dalam salah satu penggalan Wasiat Renungan Massa Almagfurulah Al-Maghfurulah Maulanasyaikh: “CAHAYA Imanmu Nyalakan Terus”
Kalimat-kalimat bijak, kata-kata mutiara dan pembangun jiwa, pasti lahir dari orang-orang hebat dan berjiwa besar. Selalu saja ucapannya menjadi rujukan dan motivasi.
Kepahlawanan guru besar kita Al-Magfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, tergambar pula dari kalam-kalam beliau yang penuh motivasi dan inspirasi.
Satu diantaranya saya kutip berikut ini:
“Wahai anakku janganlah lilus
Cahaya imanmu nyalakan terus
Jangan padamkan lantaran fulus
Berkat hilang hubungan putus”
Beliau ingin kita agar CAHAYA IMAN yang ada pada diri selalu menyala. Tidak padam dan hilang. Kebahagiaan terbesar bagi diri beliau, bila seruan ini dikampanyekan, disebarluaskan, karena ini adalah dakwah.
Cara dakwah beliau terbilang luas, selain lewat dakwah dengan ceramah atau tausyiah semasa hayat, yang masih utuh recordingnya sampai saat ini, beliau juga berdakwah lewat karya seni, seperti nasyid atau lagu-lgu perjuangan yang sarat dengan gizi spiritual dan intelektual atau ilmu.
Secara special juga beliau berdakwah lewat karya-karya hebat beliau, satu diantaranya adalah buku wasiat renungan masa pengalaman baru. Saya yakin kesemua gerakan perjuangan dalam hidup adalah manifestasi dari cara beliau MENYALAKAN CAHAYA IMAN.
Iman beliau kepada Allah sungguh luar biasa, hidupnya iman dalam diri seseorang dapat terlihat dari gerakan dan karya serta dedikasinya kepada agama dan bangsa. Sampai begitu terang benderang cahaya iman beliau, lahirlah ribuan madrasah dan pondok pesantren karena beliaulah pelopor dan mujaddid pada zamannya.
Nah….
Sepertinya tergambar dalam benak beliau, bagaimana cahaya iman akan terus menyala kalau lembaga-lembaga pendidikan Islam tidak dibangun?
CAHAYA IMAN adalah cahaya yang menjadi penuntun dalam hidup, kalau cahaya itu padam, bagaimana bisa kita menemukan jalan hidayah yang akan mengantarkan kita pada keselamatan hidup dunia akhirat?
Dapat dipastikan, kalau cahaya iman ini padam, bagaimana seseorang akan bisa berbuat demi dan untuk agama dan bangsa. Orang yang mengutamakan Fulus atau uang, bisa saja menjadi salah satu bentuk orang yang berani menunggangi organisasi dan menjual agama, bukannya mengorbankan fulus demi perjuangan NW dan agama.
Maka wajarlah bila sepanjang wasiat Al-Magfurulah Maulanasyaikh kita temukan banyak sekali peringatan dan tausyiah tentang IMAN, karena hal ini hal pokok yang harus ditanam, dipupuk dan terus dirawat, bahasa beliau NYALAKAN TERUS…..!
Sebuah instruksi dan komando yang tegas….!
Semoga kita bisa terus dibimbing Allah agar iman yang merupakan anugerah termahal ini terus menyala dalam jiwa raga kita sampai membahwanya di hari kepulangan menghadap Yang Maha Hidup, Yang Maha Rahman dan Maha Kaya, ALLAH SWT. (Kamis, 11 Jumadil Awwal 1443 H / 16 Desember 2021) Sumber: Ustadz Abdul Manan Marda
