Passive Voice adalah salah satu struktur kalimat dalam bahasa Inggris yang sering digunakan untuk menekankan objek dari tindakan, bukan pelaku tindakan itu sendiri. Dalam konstruk ini, subjek yang melakukan aksi biasanya dihilangkan atau ditempatkan di akhir kalimat dengan menggunakan kata sambung “by”. Pemahaman yang baik tentang cara menggunakan Passive Voice sangat penting, terutama dalam penulisan akademis dan profesional.
Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara menggunakan Passive Voice dalam bahasa Inggris, termasuk aturan dasar, contoh kalimat, serta kesalahan umum yang harus dihindari. Penguasaan topik ini tidak hanya akan memperkaya keterampilan menulis Anda, tetapi juga meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan lebih efektif. Mari kita jelajahi lebih dalam bagaimana Passive Voice dapat diterapkan dalam berbagai konteks bahasa Inggris.
Pengertian Passive Voice
Passive voice adalah salah satu bentuk kalimat dalam bahasa Inggris yang menekankan pada subjek yang menerima tindakan, bukan pada subjek yang melakukan tindakan. Dalam passive voice, tindakan lebih penting daripada siapa yang melakukan tindakan tersebut.
Secara umum, passive voice digunakan ketika penulis atau pembicara ingin menyoroti hasil atau efek dari suatu tindakan yang dilakukan, dan bukan pelakunya. Ini sering digunakan dalam situasi di mana pelaku tindakan tidak diketahui, tidak penting, atau sengaja dihindari.
Struktur dasar dari kalimat passive voice adalah: Subjek + kata kerja bantu (auxiliary verb) “to be” + past participle + (opsional: by + pelaku). Contohnya, “The book was read by the student” yang berarti “Buku itu dibaca oleh siswa”. Dalam hal ini, fokus utama diletakkan pada “buku” yang menerima tindakan, bukan pada “siswa” yang melakukan tindakan.
Penggunaan passive voice dapat membantu menciptakan variasi dalam kalimat serta memberikan kesan formalitas dan objektifitas pada teks. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang passive voice sangat penting dalam penulisan bahasa Inggris, terutama dalam konteks akademik dan profesional.
Rumus Passive Voice
Passive voice adalah struktur kalimat di mana subjek kalimat menerima aksi dari kata kerja. Pada umumnya, struktur kalimat yang menggunakan passive voice diterapkan untuk menonjolkan tindakan atau kondisi daripada pelaku tindakan.
Rumus dasar dari passive voice adalah:
Subjek + to be + past participle
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai elemen-elemen dalam rumus tersebut:
1. Subjek: Subjek dalam kalimat passive voice adalah penerima aksi. Sebagai contoh, dalam kalimat “The book was read by John,” subjeknya adalah “The book.”
2. To be: Kata kerja to be harus disesuaikan dengan tense dari kalimat. Misalnya, untuk present tense digunakan “is/am/are,” untuk past tense digunakan “was/were,” dan untuk future tense “will be.”
3. Past Participle: Bentuk ketiga dari kata kerja utama digunakan setelah to be. Dalam contoh sebelumnya, kata kerjanya adalah “read,” dan past participle-nya tetap “read.”
Contoh kalimat passive voice dalam berbagai tense:
- Present Simple: The cake is baked by the chef.
- Past Simple: The letter was written by her.
- Future Simple: The project will be completed by the team.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua kalimat cocok untuk diubah menjadi passive voice. penggunaan dalam komunikasi tertulis hendaknya digunakan sesuai konteks untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan tetap jelas dan tidak membingungkan pembaca.
Penggunaan Tense dalam Passive Voice
Ketika berbicara mengenai Passive Voice dalam Bahasa Inggris, pemahaman tentang penggunaan tense sangatlah penting. Hal ini karena tense menentukan kapan suatu aksi atau kejadian terjadi. Dalam Passive Voice, subjek kalimat menerima aksi, yang mana berbeda dengan Active Voice di mana subjek yang melakukan aksi.
Dalam Present Simple Tense, kalimat Passive Voice dibentuk dengan struktur: subjek + to be (is/am/are) + past participle. Contohnya, “The letter is delivered.” menunjukkan bahwa aksinya dilakukan saat ini.
Untuk Past Simple Tense, struktur kalimat Passive Voice berubah menjadi: subjek + was/were + past participle. Sebagai contoh, “The letter was delivered.” menandakan bahwa aksinya sudah dilakukan di masa lampau.
Pada Future Simple Tense, kalimat Passive Voice menggunakan: subjek + will be + past participle. Contohnya, “The letter will be delivered.” Kalimat ini menunjukkan aksi yang akan dilakukan di masa depan.
Selain itu, ada juga Present Continuous Tense, yang bentuk Passive Voice-nya adalah: subjek + is/am/are being + past participle. Misalnya, “The letter is being delivered.” Kalimat ini menyiratkan bahwa aksinya sedang berlangsung.
Untuk Past Continuous Tense, struktur berubah menjadi: subjek + was/were being + past participle. Contohnya adalah, “The letter was being delivered.” Kalimat ini menunjukkan bahwa aksinya sedang berlangsung di masa lampau.
Penting juga untuk mengetahui bahwa Present Perfect Tense dalam Passive Voice menggunakan: subjek + has/have been + past participle. Sebagai contoh, “The letter has been delivered.” Ini menandakan bahwa aksi telah selesai pada saat tertentu sebelum sekarang.
Sementara itu, Past Perfect Tense menggunakan: subjek + had been + past participle. Misalnya, “The letter had been delivered.” Kalimat ini menunjukkan aksi yang telah selesai sebelum kejadian lain di masa lampau.
Dengan memahami penggunaan tense yang berbeda dalam Passive Voice, penutur Bahasa Inggris dapat menyampaikan informasi dengan lebih akurat dan jelas. Hal ini sangat berguna dalam berbagai konteks komunikasi, baik lisan maupun tertulis.
Contoh Kalimat Passive Voice dalam Berbagai Tense
Penggunaan Passive Voice dalam bahasa Inggris dapat berbeda-beda tergantung pada tense yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat Passive Voice dalam berbagai tense:
Simple Present
Contoh: “The book is read by Sarah every day.”
Pada kalimat ini, tindakan membaca dilakukan oleh subjek yang disebutkan belakangan, yaitu Sarah.
Simple Past
Contoh: “The letter was written by John yesterday.”
Di sini, kejadian menulis sudah terjadi di masa lalu, dengan John sebagai pelaku tindakan.
Present Continuous
Contoh: “The house is being painted by the workers now.”
Kalimat ini menunjukkan bahwa aksi mengecat sedang berlangsung saat ini.
Past Continuous
Contoh: “The project was being completed by the team last month.”
Menjelaskan aksi yang sedang berlangsung di masa lalu.
Present Perfect
Contoh: “The assignment has been finished by Tom.”
Kalimat ini menunjukkan bahwa aksi sudah selesai dilakukan oleh Tom.
Past Perfect
Contoh: “The song had been sung by the choir before the event started.”
Penggunaan Past Perfect menggambarkan aksi yang selesai dilakukan sebelum aksi lain terjadi.
Future Simple
Contoh: “The report will be prepared by the manager.”
Kalimat ini menunjukkan bahwa aksi akan dilakukan di masa depan.
Future Perfect
Contoh: “The task will have been completed by the deadline.”
Digunakan untuk menyatakan aksi yang akan selesai di masa depan sebelum suatu titik waktu tertentu.
Dengan memahami contoh-contoh ini, Anda dapat lebih mudah menggunakan Passive Voice dalam berbagai tense saat berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Passive Voice?
Passive voice atau suara pasif sering digunakan dalam bahasa Inggris untuk menyoroti aksi atau objek tindakan daripada pelaku tindakan tersebut. Hal ini sangat berguna dalam beberapa konteks tertentu yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, passive voice dapat digunakan ketika subjek tindakan tidak diketahui atau tidak relevan. Misalnya, dalam kasus-kasus kriminal, penulis mungkin ingin fokus pada tindakan yang terjadi daripada pelakunya. Contoh: “Rumah itu telah dirampok.”
Kedua, passive voice juga sering digunakan dalam tulisan-tulisan ilmiah dan teknis. Dalam laporan ilmiah, hasil dan prosedur lebih penting daripada siapa yang melakukan eksperimen. Contoh: “Percobaan tersebut telah diselesaikan dengan sukses.”
Ketiga, passive voice bisa digunakan untuk menciptakan kesan formal dan resmi. Oleh karena itu, dokumen resmi seperti undang-undang, surat keputusan, dan kontrak sering menggunakan struktur kalimat ini. Contoh: “Keputusan tersebut telah disetujui oleh dewan.”
Keempat, penggunaan passive voice juga dapat membantu untuk mengaburkan pelaku tindakan dalam situasi di mana lebih baik tidak menyebutkan subjeknya secara langsung. Contoh: “Kesalahan telah dibuat.”
Terakhir, passive voice bisa digunakan untuk memberikan fokus pada objek atau hasil dari suatu tindakan. Misalnya, dalam promosi produk, yang lebih ditekankan adalah kegunaan atau kualitas produk tersebut. Contoh: “Produk ini telah dipilih oleh banyak konsumen.”
Dengan memperhatikan situasi-situasi ini, penulis dapat lebih efektif dalam memutuskan kapan sebaiknya menggunakan passive voice dalam tulisan mereka.