Ruam popok adalah suatu kondisi di mana kulit bayi di area popok mengalami peradangan. Ruam popok pada bayi biasanya disebabkan oleh pemakaian popok terlalu lama dan terlalu ketat. Ruam popok yang ringan sebenarnya bisa diatasi di rumah.
Cara Mengatasi Ruam Popok
Sebelum bahas mengenai ruam popok, terlebih dahulu bahas berikut ini beberapa Cara Mengatasi Ruam Popok pada bayi yang benar.
Segera Lepas Popok yang Kotor
Setiap kali popok mulai terasa berat, lembap, hangat, atau berbau, sebaiknya segera diganti. Popok sebaiknya selalu rutin diganti setiap 2-3 jam sekali agar ruam pada bokong tidak bertambah parah. Lebih baik lagi, segera ganti popok setiap kali bayi buang air kecil atau besar tanpa menunggu waktu pemakaian maksimal.
Bersihkan Pantat Bayi dengan Benar
Setiap kali akan mengganti popok, bersihkan terlebih dahulu pantat dan area genital bayi dengan benar agar tidak ada sisa urine atau feses yang tertinggal. Bersihkan area pantat bayi dengan kapas yang dibasahi air bersih, handuk basah yang lembut, atau tisu basah nonalkohol dan nonparfum. Bersihkan area vital bayi dari bagian depan (genitalia) hingga ke bagian belakang (anus), bukan sebaliknya.
Oleskan Salep Ruam Popok
Setelah mandi atau saat mengganti popok, Anda dapat mengoleskan salep atau krim ruam popok yang mengandung zinc oxide untuk meredakan iritasi pada kulit bayi. Zinc oxide bekerja dengan membentuk lapisan pelindung pada kulit bagian atas bayi untuk mengurangi risiko terpapar zat iritan yang menyebabkan iritasi.
Gunakan Baby Oil
Jangan gunakan bedak tabur sebagai obat ruam popok, karena partikel bedak tabur dapat menumpuk di lipatan kulit dan menjebak keringat yang memungkinkan bakteri tumbuh. Alternatifnya, Anda dapat menggunakan baby oil untuk mengatasi ruam popok pada bayi. Baby oil memiliki pH yang rendah sehingga cocok untuk meredakan iritasi pada bokong bayi.
Jangan Kenakan Popok Terlalu Ketat
Saat mengganti popok bayi, jangan kenakan terlalu ketat agar kulit si kecil dapat bernapas lega dan tidak terlalu banyak gesekan dari popok.
Bilas dengan Air Dingin
Saat memandikan bayi, bersihkan bagian bokong dan selangkangan yang terkena ruam dengan air dingin atau bersuhu ruangan. Hindari terlalu sering memandikan bayi dengan air hangat saat ia masih mengalami ruam popok, karena suhu hangat justru dapat memperburuk kondisi kulitnya.
Jaga agar Bokong Bayi Kering
Setelah membersihkan pantat si kecil, keringkan dengan benar. Anda hanya perlu menepuk-nepuk pantat si kecil dengan handuk bersih dan kering. Jangan menggosok terlalu keras.
Angin-anginkan Pantat Bayi
Cara yang sama pentingnya untuk mengatasi ruam popok pada bayi adalah dengan mengangin-anginkan pantat bayi beberapa saat (sekitar 10-15 menit) sebelum memakaikan popok baru. Pastikan tubuh si kecil benar-benar kering sebelum memakaikan popok dan pakaian, agar tidak ada sisa air yang dapat menyebabkan lembap atau tumbuhnya jamur.
Cara Pemberian MPASI yang Tepat
Berikut ini mengenai beberapa cara pemberian mpasu yang tepat:
Tepat Waktu
MPASI harus diberikan saat ASI eksklusif tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Cukup
Yang dimaksud di sini adalah MPASI harus memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan bayi seperti karbohidrat, protein, lemak, kalsium, berbagai vitamin, dan mineral lainnya yang penting bagi tumbuh kembangnya.
Aman
Pengolahan MPASI harus disiapkan dengan baik dan higienis. Perhatikan setiap cara pengolahan, penyajian, peralatan makan, dan bahan yang digunakan agar tetap bersih dan layak dikonsumsi.
Diberikan dengan Benar
Penting bagi ibu untuk memerhatikan tanda-tanda saat anak lapar dan kenyang. Frekuensi dan porsi makan anak juga akan berubah sesuai dengan usianya. Fase MPASI juga menjadi momen bagi si Kecil untuk mempelajari kebiasaan makan yang baik untuknya. Porsi dan Tekstur MPASI 6 Bulan. Biasanya bayi usia 6 bulan dapat mengonsumsi MPASI sebanyak 2-3 sendok makan atau ½ mangkuk berukuran 250 ml dengan 1-2 kali camilan.
Tekstur MPASI pertama adalah makanan yang dihaluskan atau setengah encer (puree). Jangan membuatnya terlalu encer seperti air atau terlalu kental sehingga sulit ditelan oleh bayi yang baru mengenal makanan.
Setelah bayi terbiasa makan, konsistensinya dapat ditingkatkan secara bertahap setiap bulan. Namun, pada usia ini, frekuensi pemberian MPASI adalah 3 kali sehari dan ASI diberikan setiap 3-4 jam.
Jadwal MPASI untuk Bayi Usia 6 Bulan
Menyusun jadwal makan penting dilakukan agar Si Kecil dapat belajar pola makan yang teratur. Berikut contoh jadwal MPASI 6 bulan yang dapat dijadikan panduan:
– Pukul 07.00: minum ASI setelah bangun tidur.
– Pukul 09.00: sarapan MPASI.
– Pukul 11.00: minum ASI.
– Pukul 13.00: makan siang MPASI.
– Pukul 15.00: minum ASI.
– Pukul 17.00: camilan sore, seperti bubur biskuit atau aneka buah.
– Pukul 19.00: minum ASI.
Jadi anda bisa mengatur jadwal makan bayi usia 6 bulan seefektif mungkin agar tidak berdekatan dengan waktu menyusui, sehingga ia tetap mau makan dan menyusui seperti biasa.
Demikian penjelasan tentang Cara Mengatasi Ruam Popok dan ketahui Cara Pemberian MPASI seperti yang dilansir Toto slot semoga bermanfaat, terimakasih.