Dalam belajar bahasa Inggris, penguasaan phrasal verbs menjadi salah satu elemen yang sangat penting. Phrasal verbs merupakan gabungan dari kata kerja dengan preposisi atau adverb yang membentuk arti baru. Kemahiran dalam menggunakan phrasal verbs seringkali menjadi indikator kemampuan seorang penutur dalam berkomunikasi secara efektif dan natural dalam bahasa Inggris. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa common phrasal verbs yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari serta makna dan penggunaannya.
Penerapan phrasal verbs dalam kalimat tidak hanya membantu untuk memperkaya kosa kata, tetapi juga meningkatkan kefasihan dan kepercayaan diri dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, memahami dan menguasai phrasal verbs adalah langkah penting untuk menjadi lebih mahir dalam berbahasa Inggris. Mari kita telusuri bersama daftar common phrasal verbs yang harus Anda ketahui dan pelajari lebih lanjut bagaimana cara menggunakannya dengan benar dalam berbagai konteks.
Apa itu Phrasal Verbs?
Phrasal verbs adalah kombinasi dari kata kerja (verb) dengan satu atau lebih partikel, seperti preposisi atau adverb. Kombinasi ini menghasilkan makna baru yang sering kali tidak dapat ditebak hanya dari makna kata-kata individual yang menyusunnya.
Contoh: Pada frasa “give up,” gabungan dari kata “give” dan “up” membawa arti “menyerah,” yang berbeda dengan arti dasar dari kata “give” (memberi) dan “up” (di atas).
Phrasal verbs merupakan bagian penting dari bahasa Inggris sehari-hari. Mereka sering digunakan dalam berbagai konteks, baik formal maupun informal, dan keterampilan dalam memahami serta menggunakan phrasal verbs dapat meningkatkan kelancaran berbahasa.
Jenis-jenis phrasal verbs dapat dibagi menjadi dua kategori utama: transitive dan intransitive. Transitive phrasal verbs memerlukan objek langsung, sedangkan intransitive phrasal verbs tidak.
Jenis-jenis Phrasal Verbs
Phrasal verbs adalah bentuk kata kerja bahasa Inggris yang terdiri dari dua atau lebih kata, biasanya berupa kata kerja dan salah satu atau lebih partikel seperti preposisi atau adverb. Phrasal verbs sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dan memiliki arti yang dapat berbeda jauh dari arti kata-kata pembentuknya. Berikut ini adalah beberapa jenis phrasal verbs yang perlu diketahui:
1. Phrasal Verb Transitif
Phrasal verb transitif membutuhkan objek untuk melengkapi maknanya. Contoh dari phrasal verb transitif termasuk “put off” (menunda) dan “turn on” (menyalakan). Misalnya, dalam kalimat “She put off the meeting,” “the meeting” adalah objek dari phrasal verb transitif tersebut.
2. Phrasal Verb Intransitif
Phrasal verb intransitif tidak membutuhkan objek untuk melengkapi maknanya. Contoh phrasal verb intransitif adalah “come back” (kembali) dan “wake up” (bangun). Misalnya, dalam kalimat “He will come back soon,” phrasal verb tersebut tidak memerlukan objek tambahan.
3. Phrasal Verb Separable
Phrasal verb separable dapat dipisah oleh objek. Contoh dari phrasal verb separable adalah “turn off” (mematikan) dan “take off” (melepas). Misalnya, dalam kalimat “Please turn off the light,” objek “the light” dapat ditempatkan di antara “turn” dan “off” menjadi “Please turn the light off.”
4. Phrasal Verb Inseparable
Phrasal verb inseparable tidak dapat dipisahkan oleh objek. Contoh phrasal verb inseparable adalah “look after” (merawat) dan “run into” (bertemu secara tidak sengaja). Misalnya, dalam kalimat “She looks after her grandmother,” objek “her grandmother” tidak bisa ditempatkan di antara “looks” dan “after.”
Contoh Penggunaan Common Phrasal Verbs
Dalam bahasa Inggris, ada banyak phrasal verbs yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh yang dapat membantu Anda memahami cara penggunaannya:
Salah satu phrasal verb yang sangat umum adalah “turn on”. Frasa ini berarti menyalakan sesuatu, seperti lampu atau peralatan elektronik. Contoh penggunaannya: “Please turn on the light.”
Frase berikutnya adalah “break down” yang berarti rusak atau mengalami kegagalan fungsi. Contoh kalimat: “My car broke down on the way to work.”
Selanjutnya, “look after” berarti menjaga atau merawat seseorang. Contoh penggunaannya: “She looks after her younger brother every day.”
Phrasal verb lainnya adalah “give up” yang berarti menyerah atau berhenti melakukan sesuatu. Contoh kalimat: “He decided to give up smoking for his health.”
Frase “get along” atau “get on” berarti memiliki hubungan yang baik dengan seseorang. Contoh: “They get along very well.”
Saat berbicara tentang menunda atau menangguhkan sesuatu, kita bisa menggunakan “put off”. Contoh penggunaannya: “They decided to put off the meeting until next week.”
Tips Mengingat Phrasal Verbs
Phrasal verbs atau frasa kata kerja adalah kombinasi dari kata kerja dengan satu atau lebih partikel seperti preposisi atau adverbia. Kombinasi ini dapat menghasilkan makna yang berbeda dari arti kata secara individual. Untuk mengingat phrasal verbs dengan lebih baik, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan.
Pertama, kontekstualisasi penggunaan phrasal verbs. Memahami situasi ketika phrasal verbs digunakan dalam percakapan sangat membantu. Cobalah membaca cerita atau dialog yang melibatkan phrasal verbs untuk menanamkan pemahaman dalam konteks nyata.
Kedua, manfaatkan strategi mnemonik. Anda dapat membuat asosiasi atau cerita pendek yang menghubungkan phrasal verbs dengan gambar, perasaan, atau konsep yang mudah diingat. Misalnya, untuk mengingat “give up” (menyerah), bayangkan seseorang yang sedang mengibarkan bendera putih.
Ketiga, lakukan latihan berulang. Semakin sering Anda menggunakan phrasal verbs dalam percakapan sehari-hari atau latihan menulis, semakin kuat memori Anda terhadap frasa tersebut. Buat daftar phrasal verbs yang ingin Anda ingat dan gunakan secara berkala.
Keempat, gunakan media interaktif seperti aplikasi belajar bahasa, video, dan permainan online yang dirancang khusus untuk membantu mengingat phrasal verbs. Beberapa aplikasi menyediakan fitur repetisi jarak jauh yang dapat memperkuat ingatan Anda.
Kelima, kelompokkan phrasal verbs berdasarkan makna atau kategori tertentu. Misalnya, kelompokkan phrasal verbs yang berhubungan dengan aktivitas rumah tangga, perjalanan, atau emosi. Pengelompokan ini membantu otak mengorganisasi informasi dengan lebih efektif.
Terakhir, catat dan review phrasal verbs yang sudah dipelajari secara berkala. Buat catatan kecil atau flashcards untuk setiap phrasal verb baru yang Anda pelajari dan tinjau secara berkala untuk memastikan tetap terekam dalam ingatan.